Pabrikan Jepang Promosikan Mobil Hybrid di GIIAS 2024

Seiring dengan dimulainya Gaikindo Indonesia International Auto Show (GIIAS) pada tanggal 18 Juli, para pabrikan otomotif Jepang berupaya meningkatkan popularitas mobil hybrid (HV) di pasar mobil terbesar kedua di Asia Tenggara guna menghadapi persaingan dari produsen mobil listrik (EV) Tiongkok.

Selama GIIAS produsen mobil Jepang seperti Toyota, Honda dan Mitsubishi memamerkan model hybrid terbaru mereka dalam upaya meningkatkan pangsa pasar dan menangkis tantangan dari produsen Tiongkok.

Produsen mobil Jepang mendominasi arena Gaikindo Indonesia International Auto Show yang berlangsung selama 10 hari, serta dari jumlah mobil baru yang dijadwalkan diperkenalkan selama acara berlangsung.

Toyota meluncurkan model baru versi hybrid “Prius” dan versi hybrid plug-in (PHV) selama pameran, yang menekankan posisi terdepannya dalam perjalanan ramah lingkungan. Tak mau kalah, Honda menampilkan MPV “STEP WGN” versi hybrid, sedangkan Nissan memboyong MPV “Serena” dengan menggunakan teknologi hybrid “e-power”.

Atsushi Kurita, Presiden Direktur PT Mitsubishi Motors Krama Yudha Sales Indonesia mengatakan perusahaan sedang mempertimbangkan untuk meluncurkan sejumlah model hybrid di masa depan, termasuk versi hybrid dari MPV “Xpander”. Hal ini menandai awal baru model hybrid Mitsubishi Motors di pasar Indonesia.

Serangkaian tindakan yang dilakukan perusahaan mobil Jepang ini salah satunya disebabkan kebijakan insentif pajak untuk mobil hybrid. Pemerintah Indonesia sedang menjajaki penerapan pengecualian pajak untuk mobil hybrid, seperti pengurangan pajak pertambahan nilai sebesar 11%, yang secara signifikan akan meningkatkan daya saing harga mobil hybrid. 

Mengingat penjualan pada semester pertama 2024, untuk mobil listrik sebesar 11,940 unit, sementara mobil sebanyak 24,775 unit, produsen mobil Jepang berharap dapat lebih meningkatkan popularitas mobil hybrid melalui insentif pajak.

Namun, partisipasi pertama merek Tiongkok BYD membawa variabel baru ke pasar Indonesia. MPV listrik murni “M6” besutan BYD menarik banyak perhatian pengunjung dengan harga kurang dari 400 juta rupiah, menandakan produsen Tiongkok akan terus menggalakkan strategi harga murah di pasar Indonesia, seperti yang terjadi di pasar Thailand.

Di masa depan, seiring dengan semakin ketatnya persaingan, pasar mobil Indonesia mungkin akan memasuki babak disrupsi baru, dan persaingan antara mobil hybrid dan mobil listrik akan semakin ketat.