Pangkas Rp 157,6 M pada 2021, KKP Batal Bangun Pusat Produksi Benih

Jurnalbisnis – Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) memangkas anggaran belanja tahun fikal 2021 sebesar Rp 157,6 miliar yang akan dilakukan pada anggaran belanja program prioritas dan pendukung.

Rencananya untuk belanja program prioritas akan dipangkas Rp 34,2 miliar dan program pendukung Rp 123,3 miliar, sehingga pagu anggaran KKP menjadi Rp 6,49 triliun dan penggunannya sebesar Rp 2,64 triliun untuk belanja pegawai dan operasional perkantoran, serta Rp 2,83 triliun untuk kegiatan prioritas dan Rp 861 miliar untuk kegiatan pendukung.

“Rencana penghematan ditujukan pada kegiatan pendukung yang sebesar 78,26% dengan nilai Rp 157,6 miliar,” jelas Menteri Kelautan dan Perikanan Sakti Wahyu Trenggono saat rapat kerja KKP Bersama Komisi IV DPR RI pada Rabu (27/01).

Menurut Sakti usulan rencana penghematan pada eselon satu yakni pada anggaran Sekretariat Jenderal sebesar Rp 8,99 miliar, yakni kegiatan dekonsentrasi pada 34 Dinas Provinsi.

Selanjutnya di Direkorat Perikanan Tangkap sebesar Rp 29 miliar ditujukan pada penundaan pengadaan kapal plat datar dan penyesuaian jumlah lokasi kampung nelayan maju.

Kemudian pada Direktorat Perikanan Budidaya sebesar Rp 22,46 miliar yakni pembatalan pengadaan tanah untuk pusat produksi benih dan induk di Jawa Barat.

Pada Direktorat Pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan sebesar Rp 28 miliar, dengan mengurangi kegiatan pendukung rekomposisi pengadaan kapal pengawas kelas B multi years contract dan penyesuaian harga satuan operasi pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (SDKP).

Juga di Direktorat Jenderal Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan sebesar Rp 14 miliar dengan menunda pembangunan empat pasar ikan dan dua sentra kuliner yang lahannya belum clean and clear.

Sedangkan pada Direktorat Jenderal Pengelolaan Ruang Laut sebesar Rp 21 miliar dengan menunda penyelenggaraan International Tropical Ecosystem Management Symphosium lantaran masih dalam situasi pandemi.

Dan di Badan Riset dan Sumber Daya Manusia Kelautan dan Perikanan sebesar Rp 23 miliar berupa penundaan pengadaan mobile simulator pusat pelatihan lobster Mandalika dan Ocean numberic modeling.

Terakhir pada Badan Karantina Ikan dan Pengendalian Mutu Hasil Perikanan sebesar Rp 8 miliar, dengan melakukan penghematan pada kegiatan pendukung dan penyesuaian harga satuan, kegiatan pelayaan dan sertifikasi mutu dan bulan mutu.