Livzon & Kalbe Dirikan Anak Usaha Dengan Modal Rp 650 M

Livzon Pharmaceuticals, produsen bahan baku obat besar di Tiongkok, melalui anak perusahaannya Lian SGP Holding Pte Ltd (Lian SGP), yang berlokasi di Singapura dan PT Global Chemindo Megatrading (GCM), anak perusahaan PT Kalbe Farma Tbk, menyepakati mendirikan PT Livzon Pharma Indonesia, perusahaan patungan dengan investasi awal Rp 650 miliar yang bergerak di bidang produksi bahan baku obat atau bahan farmasi aktif dan bahan baku lainnya yang ditujukan untuk pasar ekspor dan juga domestik.

CEO Livzon Pharmaceutical Group, Tang Yanggang dalam siaran pers yang dirilis pada 30 Juli menyatakan,”Perusahaan patungan ini menandai langkah strategis  Livzon memperluas jangkauan bisnisnya di Asia Tenggara. Dengan menggabungkan teknologi Livzon dan pengetahuan pasar Kalbe, kami yakin akan mampu menyediakan produk farmasi berkualitas tinggi yang akan berkontribusi bagi sektor kesehatan di Indonesia dan sekitarnya”.

Bagi Livzon Pharmaceutical Group, investasi ini kondusif bagi perluasan bisnis perusahaan di luar negeri dan sejalan dengan tujuan pengembangan strategis jangka menengah dan panjang perusahaan.

Namun, penanaman modal asing ini masih perlu memperoleh persetujuan dari otoritas terkait di Indonesia,  mengingat hukum, peraturan, sistem kebijakan, lingkungan bisnis, dan karakteristik budaya Indonesia sangat berbeda dengan yang berlaku di Tiongkok. 

Usaha patungan ini tunduk pada risiko manajemen, operasi, dan pasar tertentu selama pendirian dan pengoperasiannya. Perusahaan akan memenuhi kewajiban pengungkapan informasinya tepat waktu berdasarkan kemajuan investasi ini.

Sementara Presiden Direktur PT Global Chemindo Megatrading, Stanley Handiono Angkasa menyatakan kerja sama ini merupakan bagian dari respon perusahaan terhadap inisiatif Pemerintah Indonesia untuk memperkuat bahan baku aktif farmasi dalam negeri.

“Kerjasama dengan Livzon Grup merupakan tonggak penting dalam meningkatkan kompetensi kami dalam memproduksi bahan baku aktif farmasi (API),” ujar Stanley dalam keterangan resmi, Selasa, 30 Juli 2024.

Menurut Stanley pembangunan pabrik API di dalam negeri akan berkontribusi  mengurangi ketergantungan impor, karena  bahan baku aktif farmasi (API) memegang peranan penting dalam industri farmasi dan juga akan meningkatkan kontribusi ekspor, serta memungkinkan terjadinya transfer teknologi serta membangun kemampuan penelitian dan pengembangan di Indonesia.