Jurnal Bisnis – Pada semester I-2021, Bank Mandiri menyalurkan kredit usaha rakyat senilai Rp11,42 triliun ke sektor pertanian, perikanan, perkebunan dan peternakan, dari total penyaluran kredit usaha rakyat (KUR) sebesar Rp19,68 triliun kepada 200.339 debitur.
“Sektor Pertanian, Perikanan dan lainnya masih memiliki potensi penyaluran KUR yang relatif besar karena menunjang ketahanan pangan domestik. Selain itu, prospeknya masih baik karena tidak terdampak pandemi covid-19,” ujar SEVP Micro & Consumer Finance Bank Mandiri, Josephus Koernianto Triprakoso melalui siaran pers, Jumat (23/07).
Menurut Kurnianto, KUR ke sektor produksi juga akan terus ditingkatkan, mengingat sektor tersebut menjadi tumpuan hidup sebagian besar masyarakat Indonesia. Sekaligus menjadi salah satu roda penggerak perekonomian nasional.
Lebih lanjut, Kurnianto menjelaskan, kendati masih dalam situasi pandemi covid-19, penyaluran KUR tetap termitigasi dengan baik, yang tercermin dari kualitas portofolio KUR Bank Mandiri dengan total kredit bermasalah (NPL) di posisi 0,45% per 30 Juni 2021.
Untuk mempercepat penyaluran kredit mikro termasuk KUR, Bank Mandiri juga memanfaatkan aplikasi Mandiri Pintar yang diharapkan mampu mempercepat proses kredit nasabah.
Tak hanya itu, Bank Mandiri juga telah memperluas skema-skema produk pembiayaan di sektor produksi untuk komoditas tertentu, terutama di sektor pertanian yang menyesuaikan dengan kebutuhan masa tanam di mana pokok dan bunga dapat dibayarkan pada saat panen.
“Kami optimis akan mampu mendorong penyaluran dan dapat mencapai target KUR yang diamanatkan pemerintah. Bahkan, baru saja permintaan penambahan kuota KUR kami disetujui oleh pemerintah di 2021 yang sebelumnya sebesar Rp31 triliun dan diberikan tambahan sebesar Rp4 triliun lagi, sehingga kuota KUR Bank Mandiri di 2021 menjadi Rp35 triliun,” ujar Kurnianto.