Layanan O2O Jadi Andalan MatahariMall

(Jakarta) MatahariMall, salah satu unit usaha dalam kelompok bisnis Lippo Group yang menggarap belanja online, semakin mengandalkan layanan O2O atau Online to Offline untuk meningkatkan pertumbuhan penjualan dan cakupannya saat ini sudah mencapai 483 kota dari 514 kota di Indonesia yang menjadi target pelayanan.

“Melalui layanan O2O konsumen dapat membeli barang secara online di MatahariMall dan mengambilnya di titik O2O di seluruh Indonesia yang saat ini jumlahnya sebanyak 649 point,” ujar Hadi Wenas, CEO MatahariMall Jumat (09/09) di Jakarta di sela-sela perayaan ulang tahun pertama situs belanja online ini.

Lebih lanjut Hadi menjelaskan lokasi titik O2O tersebar dibeberapa tempat, seperti kantor pos, stasiun kereta, gedung perkantoran, sekolah, apartemen, perumahan, hingga ke pusat perbelanjaan.

CEO MatahariMall ini mencontohkan bagaimana permintaan di kawasan Toraja, Sulawesi Selatan meningkat setelah adanya layanan O2O yang memungkinkan pelanggan membeli barang secara online dan mengambil di titik O2O atau toko ritel Matahari.

“Layanan O2O membuat konsumen di Toraja semakin rajin belanja dan tidak perlu repot ke toko fisik di tengah kota secara sering,” ungkapnya.

Selain itu, MatahariMall juga terus berupaya menjangkau pelanggan di daerah terpencil, dengan membangun hub seperti di Jayapura, Papua yang ditujukan untuk memudahkan konsumen dalam melakukan pengembalian barang serta proses pengiriman barang.

“Hub Papua sudah termasuk delivery dan inventory. Demand masyarakat disana lumayan besar, jadi Hub ini bisa dimanfaatkan pelanggan yang misalnya ingin mengembalikan barang. Daripada harus ke Jakarta lebih baik di sana, agar hemat ongkos dan waktu,” jelas Hadi.

Hadi juga mengungkapkan rencana perusahaan untuk terus memperluas layanannya hingga ke seluruh pelosok Indonesia. Menurutnya, daerah yang belum terjangkau dikarenakan oleh tidak tersedianya akses internet di wilayah itu, dan guna menyiasatinya akan bekerjasama dengan operator telekomunikasi seluler.

“Kami akan kerjasama dengan operator selular, karena kalau pakai fixed broadband tentunya butuh biaya yang mahal. Saat ini kan ada operator yang membangun sampai ke pelosok,” katanya.

MatahariMall mulai beroperasi sejak bulan Sepember 2015, dengan dukungan dari Lippo Group, dan untuk pengembangan bisnisnya mendapat suntikan modal dari Lippo Group senilai US$ 300 juta ditambah kucuran investasi dari Bank of America Merrill Lynch dan Credit Suisse sebesar US$ 200 juta, yang diharapkan dapat mencapai target penjualan senilai US$ 1 miliar.