JURNAL EKBIZ – Upaya menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan terus dilaksanakan Badan Pangan Nasional/National Food Agency (NFA) bersama para Mitra, khususnya di sebagian wilayah yang mengalami kenaikan harga beras di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang telah ditetapkan pemerintah.
Deputi Bidang Ketersediaan dan Stabilisasi Pangan NFA I Gusti Ketut Astawa mengatakan hal ini merupakan upaya bersama untuk menjaga stabilitas pasokan dan harga pangan serta pengendalian inflasi sesuai dengan target pemerintah. NFA akan mendorong penyerapan Cadangan Beras Pemerintah (CBP) untuk mendongkrak harga gabah di hulu, sedangkan operasi pasar SPHP dilaksanakan untuk menekan harga beras di sektor hilir.
Selanjutnya NFA akan mengundang Pemerintah Daerah Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk merumuskan langkah-langkah strategis guna memastikan CBP yang ada di Perum Bulog dapat dimanfaatkan secara optimal untuk menjaga harga beras di tingkat produsen maupun pedagang/konsumen
“SPHP sudah berjalan dengan baik dan terus berjalan, karena Badan Pangan jejaringnya adalah Kepala Dinas, maka Gubernur dan Bupati/Walikota mohon dapat juga menugaskan bawahannya untuk segera berkoordinasi dengan Bulog untuk melakukan pengendalian harga tersebut. Karena hanya satu yang bisa kita lakukan adalah melalui intervensi dengan menggunakan Cadangan Pangan yang ada di Perum Bulog,” ujar Ketut dalam Rakor Pengendalian Inflasi Daerah di Kemendagri, Senin (11/11).
Diketahui harga rata-rata nasional Gabah Kering Panen (GKP) di tingkat produsen mencapai Rp6.120/kg, sementara di tingkat konsumen harga rata-rata nasional beras medium mencapai Rp11.000/kg. Adapun harga rata-rata nasional beras premium zona I Rp16.237/kg dan zona III Rp18.094/kg lebih tinggi 14,52% di atas HET.
redaksi@jurnalbisnis.com