(Jakarta) PT Intiland Development Tbk berencana memulai penggarapan dua proyek residensial yang berlokasi di Jakarta dan Surabaya di akhir tahun ini, yang diharapkan dapat berkontribusi pada pemenuhan target pendapatan pra penjualan sebesar Rp 2.5 triliun.
Selain itu, sejumlah proyek yang sudah berjalan juga diharapkan ikut memberikan kontribusi, seperti proyek apartemen 1 Park Avenue di kawasan Gandaria, Jakarta Selatan, Graha Golf di Surabaya, Regatta di Pantai Mutiara, Jakarta Utara, South Quarter di TB Simatupang, Jakarta Selatan, Serenia Hills di Cilandak, Jakarta Selatan, dan Graha Natura di Surabaya.
“Marketing sales diharapkan bisa naik sekitar 20 persen dan diproyeksikan dapat membantu mencapai target pendapatan yang ditetapkan senilai Rp 2.5 triliun, dan sampai Juni silam sudah masuk Rp 1 triliun,” ujar Archied Noto Pradono, Direktur Pengelolaan Modal dan Investasi PT Intiland Development Tbk, Senin (05/09) di Jakarta.
Dua proyek terbaru Intiland, yaknidi Kebon Melati, Jakarta berupa dua menara apartemen berkapasitas 475 unit, dengan target pra penjualan sekitar Rp 310 miliar, dan proyek lainnya, yang juga apartemen dua menara berlokasi di Surabaya dengan luas lahan 6.3 hektar diharapkan bisa mencapai penjualan senilai Rp 227 miliar.
Pada semester I-2016, Intiland membukukan pendapatan Rp 1.13 triliun, naik 13.77 persen dibandingkan periode yang sama di tahun 2015 ketika itu sebesar Rp 993.43 miliar, dengan kontribusi penjualan high rise senilai Rp 625.14 miliar dan penjualan perumahan Rp 358.89 miliar, dengan gabungan penjualan keduanya Rp 985.63 miliar, naik 11.07 persen dibanding paruh pertama 2015, yang nilainya Rp 886.88 miliar.
Sementara untuknpendapatan berulang, perinciannya dari sektor perkantoran tercatat Rp 69.23 miliar, sektor fasilitas olahraga dan perhotelan Rp 56.93 miliar, kawasan industri Rp 19.03 miliar, dengan pencapaian laba bersih Rp 150.65 miliar, naik 16.06 persen dibanding semester I-2015.
Sedangkan di tahun 2015, Intiland membukukan pendapatan senilai Rp 2.2 triliun, naik 20.4 persen dibanding tahun 2014 yang didorong peningkatan penjualan properti dengan kontribusi sebesar Rp 1.87 triliun, terdiri dari penjualan high rise Rp 1.07 triliun dan rumah tapak Rp 602.43 miliar, serta lonjakan pendapatan berulang dengan nilai Rp 328.61 miliar atau tumbuh 50.85 persen, yang berasal dari sewa perkantoran, sarana olahraga, kawasan industri dan perhotelan.