Unilever Gunakan Big Data Untuk Komunikasi Pemasaran

PT Unilever Indonesia, Tbk mengumumkan laporan kinerja keuangan Perseroan (diaudit) untuk periode tahun buku yang berakhir pada 31 Desember 2018. yang berhasil membukukan penjualan bersih sebesar Rp 41,8 triliun, meningkat 1,5%, serta membukukan laba bersih sebesar Rp 9,1 triliun, meningkat sebesar 30,1% dibandingkan periode yang sama tahun lalu.

Pada kuartal ketiga 2018, Perseroan melakukan aksi korporasi dengan melakukan penjualan aset kategori Spreads. Dari aksi korporasi ini, Perseroan membukukan keuntungan bersih setelah pajak sebesar Rp 2,1 triliun. Tanpa memasukkan penjualan dari kategori Spreads, penjualan Perseroan tumbuh 2,4% pada tahun 2018, ditunjang membaiknya kinerja perseroan pada semester dua 2018, Perseroan mencatat laju pertumbuhan penjualan sebesar 5,1%.

Sancoyo Antarikso, Direktur dan Sekretaris Perusahaan dalam keterangan pers yang dirilis Jumat (01/02) menyampaikan “Tahun 2018 lalu kami mampu mempertahankan pertumbuhan yang positif. Hal ini didorong oleh berbagai upaya transformasi yang dilakukan secara berkesinambungan, baik melalui inovasi yang diluncurkan, maupun melalui upaya digitalisasi dalam beberapa aspek operasional bisnis yang kami miliki.”

Dalam hal inovasi, Perseroan tahun lalu memasuki kategori bisnis baru melalui peluncuran saus sambal Jawara. Perseroan juga meluncurkan brand baru pada kategori Skin Cleansing yaitu sabun Korea Glow, dan meluncurkan beberapa produk dalam format baru seperti Pond’s Facial Masks, Pond’s BB Powder dan Pond’s Micellar Water.

Dalam hal operasional bisnis, Perseroan melakukan digitalisasi pada sistem distribusi Perseroan yang dinamakan Digital Logistic. Upaya ini mampu membuat Perseroan meningkatkan service level-nya dan dapat melakukan optimalisasi biaya. Perseroan juga menggunakan analisa big data sehingga mampu membuat konten komunikasi yang efektif dan dapat melakukan pemasaran yang tepat sasaran.

“Berbagai upaya transformasi yang dilakukan Perseroan secara berkesinambungan, membuat kami mampu memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen. Dengan begitu kami berhasil mempertahankan pertumbuhan positif di tahun lalu” tutup Sancoyo.