TikTok Shop – Redup di Indonesia, Kian Populer di Filipina dan Thailand

TikTok Shop fitur yang dimiliki media sosial TikTok bertujuan memudahkan penggunanya berbelanja pada akun toko atau brand tertentu.

Namun pada tanggal 4 Oktober 2023 Tiktok Shop di Indonesia resmi ditutup. Penyebab utama penutupa Tiktok Shop karena hanya mengantongi izin sebagai Penyelenggara Sistem Elektronik dari Kementerian Komunikasi dan Informatika, tapi tidak memiliki izin melakukan kegiatan Perdagangan yang harus terdaftar di Sistem Elektronik dari Kementerian Perdagangan.

Hal ini merupakan salah satu imbas dari pemberlakuan revisi Permendag Nomor 50 Tahun 2020 yang diundangkan dalam Permendag Nomor 31 Tahun 2023 mulai tanggal 26 September 2023.

Imbas Tutupnya TikTok Shop pada Pasar Konvensional

Beberapa waktu sebelum TikTok Shop Indonesia pada akhirnya ditutup, beragam protes juga dilakukan oleh beberapa pedagang offline shop. Hal ini terjadi karena banyak dari para pedagang yang beranggapan bahwa Tiktok Shop menjadi salah satu penyebab sepinya pengunjung di beberapa pasar, seperti di Pasar Tanah Abang dan juga pasar Cipulir.

Namun, setelah TikTok Shop Indonesia resmi ditutup awal Oktober lalu menurut salah satu pemilik toko baju di Pasar Tanah Abang Taufik menyampaikan bahwa daya beli masyarakat di Pasar Tanah Abang belum juga mengalami peningkatan yang signifikan. Banyak dari pedagang di Pasar Tanah Abang yang memilih untuk menutup tokonya dan pulang kampung.

“Daya beli masyarakat di Pasar Tanah Abang belum juga stabil, pembeli dari daerah belum kembali seperti sediakala. Bahkan saat ini kondisi para pedagang banyak yang tutup toko dan kembali ke kampung halamannya karena bangkrut.”

Pengguna TikTok Shop Filipina

Namun hal serupa tidak terjadi pada TikTok Shop di Filipina, masyarakat Filipina juga banyak yang menggunakannya sebagai media untuk transaksi jual beli mereka.

Filipina termasuk kedalam sepuluh besar pengguna TikTok di Dunia menurut databoks katadata. Salah satunya adalah Hope Crispino, yang menggunakan TikTok Shop untuk membeli barang-barang keperluannya Hope dan juga menjajakan barang dagangannya.

Penggunaan TikTok Shop di Filipina sampai saat ini menurut Hope masih belum bisa menggantikan posisi e-commerce lainnya seperti Lazada dan Shopee. Kurangnya jenis pembayaran yang ditawarkan oleh TikTok Shop membuat sebagian orang mengalami kesulitan dalam pembayaran.

Budaya Berbelanja Masyarakat Filipina

Hope juga menyampaikan bagaimana orang Filipina dapat dengan mudahnya tertarik untuk berbelanja, tentunya hal ini menjadi salah satu alasan kenapa banyak orang Filipina tertarik untuk berbelanja di TikTok Shop.

“Kami menyebutnya “budol” yang berarti “mudah tertipu”, seperti bagaimana orang Filipina mudah tertipu dalam membeli produk. Saya kira itu adalah bagian dari budaya media sosial untuk mudah terpengaruh dengan membeli produk yang kita pikir kita perlukan, selama hal itu membawa kenyamanan dan kesenangan dalam kehidupan kita sehari-hari.”

Filipina menjadi salah satu negara dimana penjualan di TikTok Shop bisa saling berdampingan dengan e-commerce lainnya dan juga penjualan di toko offline, minimnya penolakan ini tentunya membuat penjualan di TikTok shop bisa terus berjalan.

Menurut Hope, meski belanja online melalui TikTok sedang meningkat, masih banyak produk yang tetap laris dijual secara offline seperti makanan, peralatan rumah tangga, tanaman, dan sejenisnya, penjualan produk tersebut tidak bisa meyakinkan pembeli Filipina hanya melalui video TikTok Saja.

Seperti yang dilansir oleh The Philippine star, bukan hanya kreator dan merek lokal saja yang mendapatkan banyak manfaat dari penjualan di TikTok Shop ini, Pada tahun pertamanya beroperasi di Filipina mampu memberikan peningkatan penjualannya dengan memberikan berbagai program, diantaranya program gratis ongkos kirim dan beragam pilihan sale.

Trend Berbelanja Baru Bagi Masyarakat Thailand

TikTok Shop menjadi salah satu trend berbelanja online baru di Thailand yang mengusung ide shoppertainment. Konsumen Tiktok Shop tertarik membeli suatu barang dikarenakan unggahan video-video lucu dari Tiktok.

Seperti disampaikan Bangkok Post, dengan adanya integrasi TikTok Shop, konsumen tidak perlu meninggalkan platform untuk menyelesaikan pembelian mereka, sebuah alternatif yang jelas dan lebih mudah bagi 85% konsumen yang berpindah aplikasi selama perjalanan pembelian secara online, menurut studi “Masa Depan Perdagangan 2022” yang dilakukan oleh TikTok dan Boston Consulting Group (BCG).

Tahun 2022 masyarakat Thailand membelanjakan uangnya di Tiktok Shop pada tiga kategori teratas yaitu fesyen dan aksesori, kecantikan dan perawatan pribadi, serta makanan dan minuman.

Penulis – Syahdinar Hamid