Jurnalbisnis.com – Dalam lima tahun terakhir penetrasi teknologi Artificial Intrlligence (AI) dan big data buatan lokal mulai mendapat tempat di industri dalam negeri. Kondisi ini mendorong sejumlah perusahaan pengembang (developer) big data nasional untuk terus melakukan sosialisasi mengingat kualitas dan kemampuan AI maupun big data nasional sudah sejajar dengan produk luar negeri.
“Penerapan AI dan big data lokal oleh industri maupun lembaga nasional yang mengandalkan produk digital mengalami perkembangan signifikan. Jika pada lima tahun lalu TKDN big data masih kecil, atau bisa dikatakan ketergantungan pada big data buatan luar negeri bisa menguasai sekitar 95 persen, saat ini bisa ditekan tinggal 25 persen. Artinya TKDN AI dan big data kita sudah sekitar 75 persen,” ungkap Chief Growth Officer PT Envy Technologies Indonesia Tbk, Henk Mahendra MSC di sela ”Konferensi Big Data Indonesia 2019” di Surabaya, Selasa (19/11).
Menurutnya, selain harganya yang jauh lebih terkangkau dibanding dengan menggunakan big data luar negeri, semangat untuk menjaga kedaulatan dan keamanan nasional termasuk dari sisi cyber security juga lebih terjamin jika menggunakan big data lokal. Apalagi, jika pengguna akan melakukan pengembangan, ketika memakai AI dan big data asing, tentunya akan terikat dengan kewajiban untuk menggunakan konsultan atau lisensi asing, yang notabene harganya tinggi.
Selengkapnya Kabar Bisnis