Jurnalbisnis – Provinsi Sulawesi Utara (Sulut) selama tahun 2020 mengalami peningkatan ekspor tanaman hias yang didominasi jenis Alocasia dan Anthurium yang dikirim ke lima negara.
“Selama empat bulan terakhir tercatat 540 batang tanaman hias yang di ekspor ke Amerika Serikat, Hongkong, Thailand, Vietnam dan Singapura dengan total nilai ekonomi mencapai Rp185,2 juta,” ujar Kepala Karantina Pertanian Manado, Donni Muksydayan, Jumat (22/01).
Dan memasuki tahun 2021, Karantina Pertanian Manado telah memfasilitasi delapan kali sertifikasi ekspor tanaman hias tujuan Amerika Serikat dan Thailand sebanyak 157 batang tanaman hias berbagai jenis.
“Bunga Alocasia, Pilodenron, Florida ghost mint, dan melano dengan total nilainya mencapai Rp60 juta,” tambah Donni.
Selanjutnya telah dilakukan penjajakan tahap awal ekspor bunga Krisan Tomohon ke Jepang, dan sudah ada permintaan 10.000 stek bunga krisan.
Secara produksi, menurut Donni, umumnya petani krisan Tomohon dapat menghasilkan 200 ribu pohon per bulan. Sehingga tidak akan ada masalah untuk memenuhi permintaan.
“Sekarang masih menunggu persyaratan khusus agar Krisan Tomohon dapat masuk ke pasar Jepang dan Karantina Pertanian Manado akan mengawal dan mendampingi para petani tanaman hias Tomohon agar dapat segera terealisasi,” jelas Donni.
Donni mengaku, tanaman hias asal Sulut juga digemari pasar dalam negeri, yang terlihat dari frekuensi lalu lintas pengiriman domestik tanaman hias di Bandara Samratulangi Manado yang cukup banyak.
Berdasarkan sistem data perkarantinaan IQFAST, sepanjang tahun 2020, Karantina Pertanian Manado telah menerbitkan 4.194 sertifikat domestik tanaman hias yang didominasi jenis Aglonema, Mawar, Anggrek, Alocasia, Crisan dan aneka bibit tanaman hias.