Meski pemasaran melalui media sosial semakin populer, namun pemasaran via email masih tetap menjadi salah satu cara yang efektif bagi UKM untuk melakukan kontak awal dengan calon pelanggan.
Setiap rupiah yang diinvestasikan untuk pemasaran melalui email menghasilkan return of investment (ROI) sekitar 49 kali lipat. Ini menjadikan pemasaran via email menjadi investasi yang menguntungkan untuk menghubungkan UKM dengan pelanggannya.
Pemasaran via email juga membawa keuntungan lain karena umumnya UKM anggaran pemasaran digitalnya terbatas, dan juga tidak memerlukan peralatan khusus, selain itu siapa pun dapat mempelajari teknik pemasaran digital.
Namun, menguasai teknik pemasaran via email bagi UKM bisa jadi hal yang rumit. Artikel ini akan membagikan lima kiat pemasaran untuk membantu mendapatkan lebih banyak prospek melalui pemasaran email.
1. Selalu Uji Pengiriman Email Terlebih Dahulu
Tip pertama ini adalah yang paling mudah diterapkan: selalu melakukan uji pengiriman email terlebih dahulu sebelum melakukan pengiriman ke calon pelanggan. Pengujian kualitas memastikan bahwa setiap email pemasaran yang dikirim profesional dan berkualitas tinggi. Menguji email sebelum mengirimnya juga meningkatkan open rate email, karena hal itu juga untuk memastikan email tidak dikirim ke folder spam.
Untuk menguji pengiriman email, minta satu hingga tiga kenalan untuk melakukan registrasi ke daftar pengiriman email untuk percobaan. Kemudian, kirimi email dan mintalah umpan balik. Untuk hasil terbaik, pilih peserta dengan perangkat dan aplikasi email yang berbeda.
Saat mengumpulkan umpan balik, selalu minta pelanggan untuk memverifikasi hal berikut:
- Apakah format email terlihat profesional?
- Konten mudah dibaca?
- Judul email sesuai dengan baris subjek dan pratinjau?
- Apakah Email dapat dibaca di ponsel pintar?
2. Tambah dan Bersihkan Daftar Email Secara Teratur
Mengelola daftar email sangat penting dalam memelihara hubungan antara UKM dengan calon pelanggan. Ada dua hal penting yang perlu dilakukan untuk mengelola daftar email: menambah jumlah dan membersihkannya.
‘Menambah’ daftar email mengacu pada pemberian insentif kepada calon pelanggan untuk bergabung melalui pemberian insentif meliputi beberapa contoh populer dibawah ini:
- eBook gratis
- Studi kasus
- Kupon
- Webinar gratis
- Kursus gratis
Bergantung pada seberapa besar manfaat insentif yang ditawarkan bagi para calon pelanggan, hal tersebut dapat meningkatkan jumlah pelanggan baru sebesar 25 – 50%.
‘Membersihkan’ daftar email berarti menghapus pelanggan yang tidak aktif dan menandai akun spam. Untuk mengidentifikasi pelanggan yang tidak aktif atau akun spam, perlu untuk melakukan pelacakan kampanye email menggunakan perangkat lunak pemasaran email seperti Constant Contact, SendinBlue atau Drip.
3. Optimalkan Email dan Buat Mobile-friendly
Mengoptimalkan email melalui segmentasi klien adalah cara yang efektif untuk meningkatkan tingkat konversi prospek dengan melakukan segmentasi audiens ke dalam beberapa sektor (misalnya, lokasi, pelanggan baru, pelanggan setia, dll.).
Selanjutnya, fokus untuk mengembangkan kampanye pemasaran email berdasarkan segmen dengan target memenuhi kebutuhan mereka.
Nantinya pengoptimalan juga akan meluas ke gawai, hal ini betujuan untuk memastikan bahwa semua email yang dikirim dapat dibaca pelanggan, pilih template yang mobile-friendly.
4. Sertakan Opsi Call to Action
Cara terbaik mengubah prospek pemasaran via email menjadi pelanggan yakni melalui ajakan bertindak (call to action-CTA) yang berupa arahan visual untuk membawa caon pelanggan lebih jauh ke dalam saluran penjualan. Ada empat langkah menuju saluran penjualan: kesadaran, minat, keinginan dan tindakan.
Kesadaran = calon pelanggan menjadi sadar akan manfaat produk atau layanan yang ditawarkan.
Minat = calon pelanggan tertarik dengan penawaran.
Keinginan = calon pelanggan ingin tahu lebih banyak mengenai penawaran.
Tindakan = prospek melakukan pembelian dan menjadi pelanggan.
Penting juga bagi UKM menginvestasikan waktu untuk mengelola audiens sebelum memulai call to action yang berfokus pada penjualan melalui email untuk membantu meningkatkan koneksi dan menghasilkan konversi yang berhasil di masa mendatang.
Call to action juga menjadi teknik untuk berinteraksi dengan calon pelanggan. Misalnya, UKM dapat menyertakannya ke postingan blog untuk calon pelanggan di tahap ‘kesadaran’ dan ‘minat’, CTA ke webinar untuk calon pelanggan di tahap ‘keinginan’, dan CTA ke halaman produk untuk prospek di fase ‘tindakan’ .
Tip ini juga berlaku untuk CTA yang digunakan untuk menarik pelanggan email baru. Idealnya, UKM ingin memberikan tautan registrasi email di footer situs web, halaman depan, dan pop-up. Pop-up adalah jendela yang muncul ketika pelanggan mengunjungi situs web.
5. Buat Identitas Merek
Terakhir, UKM harus membuat identitas merek untuk strategi pemasaran email. Identitas merek adalah kepribadian visual yang dapat dikenali yang menggambarkan elemen kunci bisnis. Elemen-elemen ini mencakup nilai, penawaran, dan target pelanggan.
Untuk membangun identitas merek, perlu mengikuti langkah-langkah berikut:
- Tentukan target audiens
- Buat logo
- Pilih skema warna merek
- Pilih font merek dan gaya copywriting
- Pilih template desain email yang cocok
- Buat panduan branding yang mengintegrasikan elemen-elemen ini
Untuk hasil terbaik, selalu rencanakan identitas merek di sekitar target audiens dan untuk melakukannya secara efektif, buat persona merek.
Dan selanjutnya, gunakan persona itu untuk memasukkan kebutuhan pelanggan ke dalam aktifitas branding. Misalnya, jika persona pembeli mengidentifikasi pelanggan sebagai analitis, masukkan statistik dan fakta ke dalamnya.