Rupiah Kembali ke Kisaran Rp 14,000, Dolar AS Kian Menguat

Jurnalbisnis – Rupiah akhirnya kembali dikisaran Rp 14.000 pada akhir pekan setelah sepanjang minggu ini sempat berada dikisaran Rp 13.000.

Nilai tukar rupiah di pasar spot terus melemah sepanjang perdagangan Jumat (08/01), dan akhirnya ditutup pada level Rp 14.020 per dolar Amerika Serikat atau melemah 0,79% dibanding penutupan Kamis (07/01) yakni pada level Rp 13.910 per dolar AS.

Sementara Dolar AS bertahan di atas level terendah 2018 terhadap mata uang utama lainnya pada Jumat menjelang dirilisnya data pekerjaan baru AS yang kemungkinan akan memberikan petunjuk tentang stimulus fiskal yang diperlukan untuk menopang ekonomi yang dilanda virus corona.

Dolar AS pulih dari level terendah hampir tiga tahun pada hari Kamis karena kenaikan imbal hasil AS memicu berkurangnya taruhan bearish pada mata uang, dan para trader melakukan aksi jual euro.

Demokrat memenangkan kendali Senat minggu ini, sementara kekacauan melanda Washington. dan sejumlah anggota Kongres dari Demokrat pada hari Jumat mempertimbangkan melakukan pemakzulan Presiden Donald Trump untuk kedua kalinya setelah klaim palsu penipuan pemilu mendorong massa menyerbu Gedung Kongres.

Kemenangan Demokrat di Senat akan memberi ruang bagi Presiden terpilih Joe Biden untuk mendorong pengeluaran lebih banyak, yang menurut prediksi para analis akan memicu selera risiko dan berdampak negatif bagi obligasi dan dolar.

“Saya pikir begitu euforia ini mereda, dolar kemungkinan akan melanjutkan tren turunnya, karena menurut saya The Fed tidak akan begitu bersemangat untuk mengurangi,” kata Marshall Gittler, kepala penelitian investasi di BDSwiss, dalam sebuah catatan yang dikutip Reuters.

“Saya pikir gambaran ketenagakerjaan AS kemungkinan besar akan tertinggal dari negara lain dan oleh karena itu siklus pengetatan AS kemungkinan besar akan tertinggal dan membuat dolar menjadi negatif,” tambahnya.

Indeks dolar turun 7% pada tahun 2020 dan sebanyak 0,9% dalam beberapa hari pertama setelah tahun baru karena ekspektasi stimulus fiskal AS.

Beberapa mata uang utama melemah terhadap dolar, euro turun sebanyak 0,5% pada $ 1,22130, sementara yen Jepang di 104,090 terhadap dolar.

Sedangkan Bitcoin merosot sekitar 2% menjadi $ 39.000, setelah menembus $ 40.000 untuk pertama kalinya pada hari Kamis.