
Jurnalbisnis – Setelah awal pekan ini berkembangnya rumor mengenai rencana Bridgetown Holdings Ltd, perusahaan akuisisi tujuan khusus (SPAC) yang didukung miliarder Peter Thiel dan Richard Li, mengincar merger dengan Tokopedia, sebagaimana yang dilaporkan Bloomberg pada hari Selasa (15/12).
Manajemen Tokopedia pada hari Rabu (16/12) menyatakan tidak berkomitmen untuk merger dengan perusahaan akuisisi tujuan khusus (SPAC) dan sedang mengevaluasi opsi lainnya.
“Kami sedang mempertimbangkan mempercepat rencana untuk go public dan telah menunjuk Morgan Stanley dan Citi sebagai penasihat. Sejauh ini belum memutuskan pasar dan metodenya … namun SPAC adalah opsi yang potensial,” kata juru bicara Tokopedia yang disampaikan melalui pernyataan pers.
Tokopedia yang didukung SoftBank Group Corp diperkirakan bernilai US $ 8-10 miliar.
Menurut berita yang dilansir Bloomberg, pembicaraan merger masih pada tahap awal dan Bridgetown juga tidak menutup kemungkinan untuk menjajaki target potensial lainnya.
Taipan Hong Kong Richard Li, yang mengelola perusahaan investasi Pacific Century Group juga memiliki saham di perusahaan asuransi FWD Group Ltd, dan sudah menjadi investor minoritas di Tokopedia.
Saham Bridgetown melonjak sebanyak 31,5% di New York pada Selasa, dan akhirnya ditutup dengan kenaikan 25,7%.
Bridgetown mengumpulkan US $ 550 juta dalam penawaran umum perdana AS SPAC nya pada bulan Oktober silam, dan penggabungan dengan SPAC telah menjadi metode yang semakin populer guna meningkatkan modal untuk pertumbuhan.
Potensi merger dengan Tokopedia juga akan sejalan dengan strategi yang ditetapkan Bridgetown dalam prospektusnya: fokus pada target di sektor teknologi, jasa keuangan atau media di Asia Tenggara.
Tokopedia menjadi salah satu startup utama di Indonesia, bersama Gojek, penyedia jasa ride-hailing dan delivery, yang telah mendapatkan dukungan awal dari SoftBank, Google dan Temasek Holdings, serta Alibaba Group yang telah menginvestasikan sekitar US $ 350 juta di Tokopedia.
Didirikan pada tahun 2009, Tokopedia menyediakan pasar online yang memungkinkan individu dan bisnis di Indonesia untuk membuka toko online sendiri.
Selain itu, Tokopedia juga merupakan pemegang saham utama OVO, salah satu penyedia e-wallet terbesar di Indonesia.