Provident Agro Jual Anak Usaha Rp 2.68 T

(Jakarta) PT Provident Agro Tbk, yang dimiliki grup Saratoga, berencana menjual empat anak usaha di sektor perkebunan kelapa sawit yang berlokasi di Provinsi Kalimantan Barat dengan total luas lahan sebesar 14.120 hektar yang nilainya diperkirakan sekitar Rp 2.68 triliun.

“Keputusan penjualan aset merupakan langkah strategis untuk memperkuat modal dan mengoptimalkan peluang pada saat kondisi industri kelapa sawit sedang sangat dinamis,” ujar Tri Boewono, Presiden Direktur PT Provident Agro Tbk di Jakarta Kamis (18/08).

Rencananya transaksi penjualan akan dilakukan dengan menghitung nilai perusahaan final (enterprise final value) dikurangi kewajiban, yang akan ditentukan maksimal tiga hari kerja sebelum 31 Agustus 2016.

Keempat anak usaha Provident Agro yang akan dijual, kabarnya kepada PT Mandhala Cipta Purnama, yakni PT Global Kalimantan Makmur, PT Semai Lestari, PT Saban Sawit Subur, dan PT Nusaraya Permai, dengan harga penjualan masing-masing Rp 1.51 triliun, Rp 596 miliar, Rp 499 miliar, dan Rp 75 miliar.

Sedangkan kewajiban keempat perusahaan mencapai Rp 1.29 triliun, yang terdiri dari pinjaman bank Rp 838.76 miliar, pinjaman pihak ketiga Rp 67.08 miliar, pinjaman afiliasi Rp 391.23 miliar, serta beban gaji Rp 162.33 miliar.

Dana hasil penjualan akan dipergunakan untuk menambah modal kerja, pelunasan kewajiban kepada pihak ketiga, dan pembagian dividen.

Dampak dari rencana penjualan ini membuat perusahaan melakukan revisi target produksi, yang menurut Devin Antonio Ridwan, Corporate Secretary PT Provident Agro, turun sekitar 40 persen dari target semula yang sebesar 500.000 ton menjadi 350.000 ton, begitu juga dengan target produksi crude palm oil atau CPO dari 200.000 ton menjadi 110.000 ton.

Ini merupakan dampak dari pengurangan luas lahan yang beroperasi, kini hanya 28.165 hektar.

Saat ini struktur kepemilikan saham PT Provident Agro terdiri dari PT Saratoga Sentra Business 44.16 persen, PT Provident Capital 44.16 persen, Tri Boewono 0.14 persen, Devin Antonio Ridwan 0.08 persen, Maruli Gultom 0.03 persen dan publik 11.42 persen.