Jurnalbisnis – Thai Shrimp Association menargetkan pada tahun 2021 memproduksi udang untuk ekspor sebanyak 310,000 ton, naik 15% berdasarkan volume, namun tahun ini nilai ekspor diprediksi turun 11% karena pandemi Covid-19 yang menurunkan konsumsi dan mengakibatkan ekspor juga turun.
Somsak Paneetatayasai, President Thai Shrimp Association, sebagaimana dilansir Bangkok Biz News Rabu (16/12) menyatakan,”Situasi sektor udang di Thailand pada tahun 2020 total produksinya sebesar 270,000 ton, turun 7% dibandingkan tahun 2019 akibat terdampak EMS atau early mortality syndrome, white spot syndrome, dan juga ketidakpastian tentang situasi COVID-19.”
Selain itu, dampak lain yang dirasakan ialah turunnya harga udang rata-rata per kilogram (kg) sempat di 114 baht per kg, tetapi harga saat ini telah naik menjadi 140 baht per kg karena menjelang Tahun Baru, yang menyebabkan naiknya permintaan pasar namun disisi lain produksinya justru sedang turun.
Produksi udang global diperkirakan sekitar 3,3 juta ton, turun 3% karena negara-negara penghasil udang utama jumlah produksinya juga turun, Cina memproduksi 550,000 ton turun 12%, Vietnam 410,000 ton, turun 6%. India 550,000 ribu ton turun 5%, namun Ekuador jadi pengecualian karena jumlah produksinya mencapai 1 juta ton, atau naik 6%.
Ekspor udang tahun 2020 diperkirakan sekitar 150,000 ratus ton senilai 4,4 miliar baht (setara Rp 2,08 triliun), dengan angka ekspor 10 bulan (Januari-Oktober) sebesar 123,297 ton, turun 9% dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2019, penurunan nilai sebagian disebabkan oleh apresiasi baht terhadap sebagian besar pesaing lainnya.
Untuk tahun 2021 situasi COVID diperkirakan akan membaik dan para petambak akan lebih percaya diri dalam mengelola tambaknya dan diperkirakan produksi udang akan meningkat menjadi 310.000 ton, naik 15% dan diharapkan bisa meningkatkan ekspor juga sebesar 15%.
“Selama harga udang rendah Pemerintah telah mendorong konsumsi udang dalam negeri dari 5% menjadi 15% dari produksi, atau sekitar 100.000 ton tahun ini. Asosiasi bertujuan mendorong konsumsi udang di dalam negeri meningkat menjadi 50%. Diperkirakan butuh waktu setidaknya 4-5 tahun untuk menstabilkan harga dan tidak perlu lagi mengandalkan ekspor,” kata Somsak.