
Jurnalbisnis – Selama periode Januari-November 2020, Cina, India dan Pakistan menjadi tiga negara utama tujuan ekspor non migas asal provinsi Riau dengan nilai total lebih dari US$ 4 miliar.
“Yang terbesar kontribusi ekspor ke Cina dengan nilai US$ 2,08 miliar atau 17,50%, India US$ 1,60 miliar atau 13,51% dan Pakistan US$ 680,72 juta sebanyak 5,74%,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Riau, Misfaruddin, Jumat (08/01).
Lebih lanjut dijelaskan oleh Misfaruddin posisi ke empat dan kelima diisi oleh Belanda dengan nilai US$ 631,97 juta atau 5,33% dan Malaysia mencapai US$ 578,6 juta setara 4,88%.
“Total kontribusi dari lima negara importir utama ini mencapai 46,96% sedangkan lima negara lainnya yakni Amerika Serikat, Spanyol, Italia, Vietnam dan Singapura kontribusinya sebesar 17,58%,” tambah Misfaruddin.
Komoditi yang menjadi andalan ekspor non migas Riau antara lain minyak nabati, serat stapel, bubur kayu, dan bahan kimia organik.
Minyak nabati yang menjadi andalan provinsi Riau yakni minyak sawit yang jumlah volumenya sebesar 8,72 juta ton atau berkontribusi sebesar 24,66% terhadap total produksi minyak sawit Indonesia.