Menteri BUMN Targetkan Kerugian Perusahaan Turun

Menteri BUMN Rini Soemarno menargetkan jumlah perusahaan yang merugi pada tahun 2017 sebanyak 13-14 perusahaan, yang diperkirakan nilainya sekitar Rp 4 triliun, atau turun dibandingkan dengan tahun 2016 yang nilainya sekitar Rp 5 triliun.

Penyebab kerugian BUMN antara lain karena kalah bersaing di pasar, karena sudah merugi puluhan tahun dan juga ketidakmampuan manajemen mencetak laba.

Kementerian BUMN sendiri meski sudah menempuh sejumlah langkah strategis namun memprediksikan sampai akhir tahun masih terdapat BUMN yang rugi seperti PT Garuda Indonesia, PT Krakatau Steel PT Kertas Leces, PT Dirgantara Indonesia dan PT Merpati Nusantara Airlines.

Berdasarkan catatan, dua BUMN dengan rugi terbesar yaitu Garuda Indonesia, yang disebabkan perang tarif dan rute penerbangan internasional yang tidak efisien dan Krakatau Steel karena adanya dumping baja dari China, dengan kerugian masing-masing nilainya di atas Rp 1 triliun.

Untuk BUMN yang merugi, selanjutnya diinstruksikan melakukan efisiensi, termasuk menjalin sinergi antar perusahaan dengan BUMN yang memiliki bisnis atau usaha yang sama.