
Jurnalbisnis – Kementerian Koperasi dan UKM (Kemenkop UKM) menargetkan peningkatan jumlah ekspor para pelaku UKM yang saat ini kinerjanya masih rendah disebabkan oleh terbatasnya informasi pasar dan juga terkait aspek pembiayaan.
Deputi Pembiayaan Kementerian Koperasi dan UKM Hanung Harimba Rachman dalam siaran persnya Senin (04/01) menerangkan, “Rendahnya kinerja ekspor UMKM Indonesia dilatarbelakangi antara lain terbatasnya akses informasi pasar, dan juga minimnya jumlah UMKM yang terhubung dengan ekosistem digital.”
Selain itu faktor lain yang terkait adalah keterbatasan skala kapasitas usaha dan standar produk, tingginya biaya transaksi dan kontrak, rendahnya akses pembiayaan dan tingginya biaya logistik.
Menurut Hanung strategi yang perlu dilakukan untuk meningkatkan ekspor UMKM yakni dengan memperkuat market intelligence agar mudah mendapatkan informasi baik terkait market access, produk negara pesaing, harga bahan baku pesaing.
Strategi lain dengan memperluas creative space di daerah, keterbukaan informasi dan chanel distribusi, membantu standarisasi, sertifikasi dan investasi serta memperkuat kemitraan melalui factory sharing berbasis value chain.
Sementara untuk pelaksanaannya, dibentuk dalam klaster atau sektor unggulan yang akan masuk ke pasar ekspor, yakni klaster pangan, perikanan dan peternakan dan ekonomi kreatif.