
Jurnalbisnis – Pelabuhan Patimban telah menjadi proyek simbolis hubungan kerja sama pemerintah Indonesia dan Jepang. Namun Kedutaan Besar Jepang di Indonesia menagih janji Presiden Joko Widodo untuk membentuk operator bersama Pelabuhan Patimban setelah terpilihnya Konsorsium CTCorp sebagai operator pada Desember 2020 silam.
Minister of Economic Affairs of the Embassy of Japan Miyashita Tadayuki dalam acara Public Expose Pelabuhan Patimban, Kamis (07/01) menyatakan, “Kemenhub sudah menunjuk konsorsium CTCorp sebagai operator pelabuhan Patimban, dan kami menantikan konsorsium Jepang dan Indonesia dapat membentuk joint operator dalam waktu dekat, sebagaimana yang sudah disepakati Presiden Indonesia dan Perdana Menteri Jepang.”
Lebih lanjut Miyashita menjelaskan proyek pelabuhan Patimban akan memberikan kontribusi besar bagi Indonesia termasuk upaya mempromosikan ekspor, menciptakan iklim investasi yang baik, hingga pengalihan teknologi dan pengembangan SDM.
Menurut Miyashita konsorsium Indonesia-Jepang dapat memainkan peran penting untuk meningkatkan efisiensi dan efektifitas pengelolaan pelabuhan serta menekankan pentingnya upaya menggaet pelanggan.
“Sangat penting untuk mendapatkan penilaian yang tinggi dan reputasi yang baik dari pelanggan tanpa mereka pelabuhan hanya menjadi harta karun yang tak berguna,” katanya.
Pengelola pelabuhan harus membangun diskusi berkelanjutan dengan pelanggan untuk mengerti kebutuhan dan keinginan mereka, yang menjadi elemen kunci dalam membentuk pelabuhan yang berhasil.
“Terakhir, hard infrastructure seperti pelabuhan sangat penting, tapi soft infrastructure juga penting. Namun, reformasi institusional dan transformasi manusia jadi faktor krusial untuk meningkatkan investasi dan daya saing. Saya berharap hard dan soft infrastructure dapat memberikan kesempatan meningkatkan SDM dan mempromosikan ekspor dari Indonesia,” kata Miyashita.