Impor Kertas Vietnam Tahun 2017 Naik 10%

Vietnam mengimpor produk kertas senilai USD682.1 juta, pada tahun 2017, atau naik 10.86% dibanding 2016, dan selama bulan Desember saja nilai impornya sebesar USD 58.8 juta, yang sebagian besar diimpor dari Cina, dengan pangsa pasar 42% senilai USD 285 juta, diikuti Thailand sebesar USD 91.1 juta, diikuti Korea Selatan dan Jepang, masing-masing USD 59.5 dan USD 50.3 juta, menurut berita yang dilansir VOV (09/02/18).

Selain itu, Vietnam juga mengimpor produk kertas dari Hong Kong, Taiwan, Indonesia dan Malaysia, serta Amerika Serikat, Jerman dan Singapura, yang secara umum nilai impor tahun 2017 tumbuh signifikan yakni sebesar 72.2%.

Khususnya impor dari Jerman melonjak drastis, yang naik 1.3 kali lipat meskipun hanya 0.7 persen dari keseluruhan jumlah impor, selain itu dari Indonesia dan Jepang juga mengalami kenaikan tajam, masing-masing 33.16% dan 19.09%.

Kebutuhan produk kertas Vietnam diperkirakan akan terus meningkat dalam lima tahun kedepan. Menurut data Vietnam Pulp and Paper Association, industri kertas domestik mengalami kenaikan sebesar 11 persen pada tahun 2017, namun produsen lokal hanya bisa memenuhi sekitar 64 persen permintaan, dan selebihnya harus mengimpor dari negara lain khususnya dari Kawasan Asia.

Saat ini konsumsi produk kertas Vietnam sekitar 33kg per kapita, yang masih dibawah rata-rata global yang sekitar 57kg per kapita. Namun dengan banyaknya jumlah generasi muda dan pembangunan supermarket besar, diperkirakan pasar kertas kemasan akan tumbuh sekitar 9% per tahun sampai 2025.