
Jurnalbisnis – Kabar mengenai rencana Gojek-Grab merger meredup setelah Grab meminta agar foundernya yakni Anthony Tan ditempatkan sebagai CEO pasca merger, kini berkembang rumor mengenai rencana merger Gojek dengan Tokopedia.
Kabarnya Gojek dan Tokopedia telah menandatangani lembar persyaratan terperinci untuk melakukan uji tuntas bisnis masing-masing.
Menurut berita yang dikutip dari Bloomberg, entitas gabungan pasca merger nilainya diperkirakan sekitar $ 18 miliar dengan perincian Gojek sekitar US$ 10,5 miliar dan Tokopedia US$ 7,5 miliar, dengan fokus bisnis dari pemesanan kendaraan, pembayaran hingga belanja dan pengiriman online, sebagai tindak lanjutnya perusahaan hasil merger berencana go public di Bursa Amerika Serikat dan Bursa Indonesia (IDX).
Gojek dan Tokopedia telah mempertimbangkan potensi merger sejak 2018, dan pembahasan dipercepat setelah negosiasi Gojek dengan Grab Holdings Inc menemui jalan buntu karena startup asal Singapura itu dinilai terlalu jual mahal.
Bahkan Chief Executive Officer Grab Anthony Tan terus menolak tekanan dari SoftBank Group Corp. Masayoshi Son untuk bersikap lebih fleksible dalam negosiasi merger dengan Gojek setelah berselisih tentang cara mengelola pasar Indonesia, yang menjadi pasar utama di Asia Tenggara.
Masayoshi Son sendiri kabarnya saat ini lebih mendukung rencana merger Gojek dan Tokopedia mengingat keduanya punya investor yang sama, seperti Softbank, Google, Temasek Holdings Pte, dan Sequoia Capital India.
Namun terkait rumor merger ini, baik perwakilan Gojek dan Tokopedia menolak berkomentar.