
Jurnalbisnis – Emas mendekati level tertinggi dalam hampir dua bulan pada Rabu (06/01) petang, didukung pelemahan dolar AS karena para investor menunggu keputusan dari pemilihan putaran kedua Senat AS di Georgia.
Berdasarkan data tradingview pukul 18.00 WIB, emas spot naik 0,38% menjadi $ 1,956,1 per ons, sementara emas berjangka AS naik 0,25% menjadi $ 1.959,4.
“Pasar sangat reaktif terhadap jajak pendapat dan likuiditas cukup tipis dan berpotensi melemahkan emas terlepas dari siapa yang menang karena pandangan umum saat ini adalah refleksi perdagangan,” kata kepala strategi pasar global Axi Stephen Innes sebagaimana dikutip Reuters.
Emas masih berpotensi mencapai $ 2.000 pada akhir bulan, tambah Innes.
Dolar AS tergelincir karena Demokrat memimpin dalam pemilihan putaran kedua yang akan menentukan kendali Senat AS dan mungkin membuka jalan bagi anggaran besar di bawah Presiden terpilih Joe Biden.
Emas cenderung memperoleh keuntungan dari langkah-langkah stimulus karena investor menganggapnya sebagai lindung nilai terhadap kemungkinan inflasi yang dapat dihasilkan dari stimulus.
Dolar AS yang lebih lemah juga membuat komoditas dalam denominasi dolar lebih murah bagi pemegang mata uang lainnya.
Membatasi kenaikan emas, imbal hasil obligasi AS 10-tahun mencapai tertinggi sejak Maret.
Imbal hasil obligasi yang lebih tinggi meningkatkan peluang untuk memegang emas tanpa bunga.
Investor akan mencari informasi lebih lanjut dari risalah rapat kebijakan Federal Reserve AS pada 15-16 Desember, yang dijadwalkan rilis pada 1900 GMT.
The Fed mungkin memutuskan untuk melepaskan lebih banyak stimulus moneter setelah memiliki gambaran yang lebih jelas tentang susunan Kongres AS, kata Howie Lee, seorang ekonom di OCBC Bank.
Perak merosot 0,1% menjadi $ 27,55 per ons. Platinum turun 0,8% menjadi $ 1,102.48, sementara paladium naik 0,1% menjadi $ 2.469,18.