Digicust Efisiensikan Pengurusan Dokumen Bea Cukai

Jurnalbisnis – Digicust, startup yang berbasis di Schwechat, Austria, memiliki spesialisasi dalam digitalisasi dokumen bea cukai untuk perusahaan pengiriman barang, dengan menggunakan robot virtual, yang secara bertahap mengotomatisasikan dokumen, pengisian pemberitahuan dan juga tarif bea cukai. Untuk pengembangan teknologi lebih lanjut, Digicust mendapatkan pendanaan senilai 250.000 euro atau setara Rp 4,32 miliar.

Saat ini, perusahaan forwarder atau pengiriman barang berada di bawah tekanan persaingan yang sangat besar. Moto dalam industri ini adalah optimalisasi biaya sekaligus meningkatkan kualitas dan kepuasan pelanggan. Salah satu area bisnis yang dapat dibuat lebih efisien di masa depan melalui digitalisasi adalah bea cukai.

Digicust, yang berkantor pusat di Schwechat, Austria telah menjadikan pengoptimalan ini sebagai tugasnya dan sebagai pengembang perangkat lunak telah mengkhususkan diri dalam digitalisasi bertahap bea cukai untuk perusahaan forwarder – dimulai dengan pengisian dan dokumen hingga tarif bea cukai.

Menurut Digicust, AI yang dapat dipercaya serta penggunaan alat ekstraksi data yang disebut Dexter dan robot bea cukai virtual yang disebut Neo, memungkinkan ekstraksi data cerdas dan klasifikasi dokumen perijinan bea cukai mendukung perusahaan forwarder.

Menurut Digicust, “robot bea cukai virtual” belajar dari setiap tindakan yang dilakukan oleh agen bea cukai. Fokusnya adalah pada digitalisasi dan otomatisasi bea cukai secara bertahap.

“Tujuannya adalah untuk mencapai penghematan waktu dan biaya yang sangat besar di sepanjang rantai nilai barang yang diproduksi, sementara kualitas bea cukai meningkat pesat dan kehidupan broker bea cukai menjadi lebih mudah”, kata salah satu pendiri Digicust, Matthias Pfeiler, sebagaimana dilansir brutkasten Selasa (22/12).

Selain kualitas data yang lebih baik, startup ini terutama ingin mengurangi biaya pengurusan bea cukai di perusahaan forwarder. Ini dimulai dengan desain pengumpulan, pengiriman, dan proses penyimpanan yang lebih efisien dan meluas ke penghematan kertas.

Hingga saat ini tercatat sebanyak juta halaman kertas dapat dihemat setiap tahun untuk perusahaan forwarder besar.

Digicust memperkirakan potensi pasar untuk digitalisasi bea cukai sekitar 1,25 miliar euro. Pasar yang bisa tumbuh lebih besar karena penghapusan batas EUR 22 pada 1 Januari 2021.

Mulai 2021, pajak penjualan impor harus dibayar untuk setiap barang yang diimpor dari Cina atau negara ketiga diluar Uni Eropa.

Selain itu, Brexit dapat memberikan tantangan tambahan bagi perusahaan forwarder dalam hal izin bea cukai.

“Dengan mempertimbangkan Brexit, jumlah pemberitahuan bea cukai akan tumbuh secara signifikan pada tahun 2020 dan 2021 dibandingkan tahun-tahun sebelumnya,” kata Pfeiler.

Digicust didirikan pada musim panas tahun ini dan baru mendapatkan pendanaan untuk pengembangan lanjutan “robot bea cukai virtual”, yang berjumlah 250.000 euro dari Austria Wirtschaftsservice.

Startup tersebut saat ini bekerja dengan pelanggan percontohan pertama yang menguji Dexter. Alat ekstraksi data juga dapat diuji secara gratis di situs web Digicust. Sementara Robot bea cukai virtual Neo juga sudah digunakan oleh perusahaan dari Jerman. Sedangkan alat untuk menghitung tarif bea cukai juga akan diluncurkan pada Januari 2021.