Crowde Selenggarakan “Kopi Darat” Petani dan Pemodal

CROWDE, perusahaan finansial berbasis teknologi (tekfin) melaksanakan acara ‘Temu Tani’ yang dihadiri para petani CROWDE dan pemodalnya. Acara ini diadakan di Restoran Sulawesi, Kemang – Jakarta Selatan.

Dalam acara yang dilaksanakan Jumat (01/03), petani dan pemodal bertemu langsung agar bisa mengenal satu sama lain lebih dekat. Serta membahas soal permodalan di sektor agrikultur dan aquaculture, baik dari sisi perspektif petani maupun pemodal.

“Tujuan CROWDE mengadakan acara Temu Tani adalah untuk menyelaraskan pendapat dari sisi petani dan juga pemodal, seputar ekosistem pertanian dan permodalan agar dapat berpartisipasi aktif memajukan sektor pertanian Indonesia”, ungkap Afifa Urfani, Head of
Marketing CROWDE.

Sektor pertanian diketahui ikut memberi kontribusi pada Produk Domestik Bruto (PDB) Indonesia, yang nilainya mencapai hingga 13,6%. Angka tersebut menunjukkan besarnya potensi sektor pertanian terhadap pertumbuhan ekonomi di Indonesia. Karenanya, CROWDE berharap minat investasi ke sektor riil dapat terus bertambah.

Afifa menambahkan, “Kami optimis bisa menyalurkan permodalan hingga sekitar Rp200 miliar tahun ini agar bisa ikut serta mendorong pertumbuhan ekonomi dalam negeri melalui sektor pertanian. Proyek usaha tani yang kami modali, tidak lagi hanya berfokus di wilayah Jawa
Barat, tapi sudah meluas ke Provinsi lainnya.”

Melalui pemanfaatan teknologi, pemodal dan petani dapat bertemu, meski hanya sebatas di dunia maya. Karena itu, dengan diadakannya acara ‘Temu Tani’ bisa menjadi wadah bagi para pemodal untuk bertemu secara langsung dengan para petani. Sehingga, para pemodal bisa lebih yakin saat menyalurkan investasi modalnya ke proyek usaha tani milik petani.

“Kami mempertemukan para lenders dengan tiga mitra CROWDE, yaitu petani hortikultura (Pak Ipit), pemilik trading kopi (Fariz), dan pemilik toko tani (Tia)”, ungkap Afifa.

Hingga saat ini, sudah ada lebih dari 26 ribu pemodal yang tergabung bersama CROWDE dan telah berhasil membantu lebih dari 10 ribu petani di Indonesia melalui skema permodalan bagi hasil, pinjaman, dan syariah.

“Pemodal bisa memilih tiga skema permodalan di CROWDE, yaitu pinjaman, bagi hasil, dan syariah, yang disesuaikan dengan tingkat risiko masing-masing dan karakter dari pemodal itu sendiri”, tutup Afifa.