Pasokan ban vulkanisir (retread tires) maupun ban baru selama ini masih di impor dari Hongkong dan Thailand hal tersebut karena belum ada industrinya di Indonesia ini. Retread tires selain lebih ekonomis, juga memiliki mempunyai kualitas sama dengan ban baru, kata Deputi Bidang TIEM BPPT Eniya Listiani Dewi di acara penandatanganan Perjanjian Kerjasama antara BPPT Dan PT GMF AeroAsia, di Jakarta (16/01).
Eniya menyebut, bahan baku ban pesawat dapat menyerap karet alam sebanyak 80 – 90 %. Indonesia sebagai produsen karet alam terbesar kedua di dunia setelah Thailand, tetapi hanya 15% yang digunakan untuk memproduksi barang-barang karet seperti ban mobil, motor, truk, bis dan barang teknik lainnya, ucapnya.
Dengan melihat kebutuhan yang besar dan untuk meningkatkan kemandirian bangsa, dikatakan Eniya, BPPT telah mengembangkan produksi ban vulkanisir atau retread tires untuk kebutuhan industri pesawat terbang secara mandiri, dimana BPPT melakukan reverse engineering untuk Boeing 737-800.
BPPT melalui Pusat Teknologi Material pada tahun 2014 mengadakan peralatan untuk preparasi kompon karet dan peralatan untuk analisa (karakterisasi) kompon karet. Kemudian dilakukan optimasi formulasi kompon karet hingga akhirnya diperoleh formula yang mempunyai sifat seperti yang ditargetkan, jelas Eniya.
Lanjutnya, prototipe retread ban pesawat tersebut dilakukan pengujian statik menggunakan Climatic Chamber dan Bursting Test di Balai Teknologi Polimer BPPT. Sedang untuk uji dinamik telah dilakukan dengan menggunakan drum test di BBKKP Kementerian Perindustrian namun hanya mampu untuk uji ban mobil penumpang atau truk dan bis.
Dalam rangka mendapatkan sertifikasi prototype retread ban pesawat Twin Otter, dikatakan Eniya, BPPT juga bekerja sama dengan GMF Aeroasia, tepatnya dibantu Design Organization approval (DOA) GMF, dimana kerjasama ini merupakan ruang lingkup PKS BPPT dengan GMF Aeroasia.
Selanjutnya, pada 2018, telah dilaksanakan tahapan proses sertifikasi prototype retread ban pesawat Twin Otter, merupakan kerjasama dengan Dinas Kelaikan Udaraan Pengoperasian Pesawat Udara (DKPPU) Kemenhub, terangnya.
Guna membangun industri ban pesawat tipe jet (Boeing atau Airbus), Eniya berharap inovasi yang telah dihasilkan BPPT dapat dimanfaatkan PT GMF Aeroasia.
Sementara President & CEO PT GMF AeroAsia Iwan Joeniarto mengatakan, kedepan apa yang kita lakukan ini akan bisa mengangkat karet alam. Kita usahakan kegiatan vulkanisir bisa dilaksanakan di Indonesia, terang Iwan.
Saat ini beberapa maskapai yang sudah bergabung dengan retread ban pesawat yakni Garuda Indonesia, Citilink, Lion Air, Sriwijaya dan Air Asia. Kita prediksi di tahun 2021 ada 1000 pesawat di Indonesia jika itu kita lakukan tentunya akan menghemat serta dapat membuka lapangan kerja baru, terang Iwan.
Kedepan, Iwan berharap kerjasama dengan BPPT dapat berupa penerapan teknologi lain, karena masih cukup banyak di dunia penerbangan yang bisa dikerjasamakan. Dengan berdayakan putra putri Indonesia untuk bisa meningkatkan kapabilitas terapan teknologi yang bisa dikerjakan di Indonesia, tutup Iwan.