(Jakarta) HaloDoc, startup teknologi kesehatan, mendapatkan pendanaan senilai US$ 13 juta atau sekitar Rp 170 miliar dari konsorsium investor yang terdiri dari Clermont Group, Go-Jek, Blibli, dan NSI Ventures, yang akan digunakan untuk meningkatkan kualitas aplikasi guna membantu melayani dan mengatasi permasalahan akses kesehatan di Indonesia.
“HaloDoc mempunyai visi memfasilitasi layanan kesehatan yang lebih baik ke jutaan orang Indonesia melalui teknologi untuk kemudahan mendapatkan akses kesehatan, dan pendanaan ini membantu membangun sumberdaya engineer dan mengembangkan produk yang paling cocok untuk adopsi yang lebih luas dalam rangka mencapai tujuan tersebut,” kata Jonathan Sudharta, Pendiri dan CEO HaloDoc awal September silam.
HaloDoc yang diluncurkan bulan April silam, mengelola sejumlah fitur kesehatan, seperti konsultasi medis menggunakan fitur video call (teleconsultation), pembelian obat melalui Apotik Antar, pemeriksaaan lab secara on-demand, dan informasi direktori yang memuat informasi dokter dan pusat kesehatan di Indonesia.
Pendanaan yang diperoleh akan digunakan HaloDoc untuk menjangkau masyarakat lebih luas, yang tidak belum mengerti soal produk-produk teknologi kesehatan, tapi juga kekurangan akses kesehatan yang memadai.
Saat ini tercatat sebanyak 18.600 dokter dan seribu apoteker telah bergabung dalam jaringan HaloDoc, dan sebanyak 10.000 pengguna yang terdaftar di database.