Kebutuhan domestik terhadap produk plastik dan kemasan semakin meningkat dari tahun ke tahun, yang mendorong produsen petrokimia dalam negeri menaikkan kapasitas produksi guna memenuhi permintaan High Density Polyethylene (HDPE) dan Linear Low Density Polyethylene (LLDPE) yang beberapa aplikasi produknya antara lain adalah blown film, karung beras, mainan, tutup botol, tas belanja, peralatan rumah tangga, tali, terpal, pipa, dan kotak kontainer.
Untuk tahun 2018, permintaan produk Polyethylene diperkirakan masih sekitar 1,4 juta ton dan akan terus naik seiring dengan pertumbuhan PDB, namun berdasarkan data tahun 2015 produsen dalam negeri baru memenuhi 57 persen kebutuhan domestik, yang sebanyak 25 persen dipasok oleh Candra Asri, dan 43 persen sisanya dipenuhi dari impor.
Guna memenuhi permintaan domestik, maka produsen dalam negeri harus segera meningkatkan kapasitas produksinya, dan sejauh ini baru Candra Asri yang sudah memulai pembangunan pabrik Polyethylene baru dengan kapasitas terpasang 400 ribu ton, menambah kapasitas saat ini sebesar 336 ribu ton, yang diproyeksikan akan memasok sekitar 52 persen kebutuhan domestik pada saat beroperasi di tahun 2020.
Peningkatan kapasitas produksi Polyethylene dalam negeri dinilai sangat mendesak karena setiap tahun kebutuhan produk bahan baku plastik semakin meningkat, selain itu dampak perang dagang Cina dan Amerika Serikat mengakibatkan Cina menaikkan tarif masuk polytehylene sebesar 25% bagi produk Amerika Serikat yang akan membuat produk dari AS ini tidak kompetitif. Dampaknya akan lebih banyak bahan baku plastik yang membanjiri Asia Tenggara terutama Indonesia yang memiliki pasar sangat besar.
Sumber : (Kontan) Permintaan bahan plastik meningkat, Chandra Asri menambah kapasitas produksi