LIFE & TRAVEL ~ Jauh dari ibu kota Eropa yang modis, Riga dan Latvia masih kurang dikenal. Namun, bepergian ke Latvia berarti memanjakan diri dengan kemewahan mendengarkan suara hutan, mengikuti kicauan bangau, dan membuka diri terhadap dunia baru, yang jauh dari kebisingan para wisatawan.
Di jantung Laut Baltik , Latvia menawarkan lanskap yang didominasi alam. Perjalanan menjadi undangan untuk terhubung kembali dengan kehidupan. Di antara hutan yang luas, desa-desa dengan tradisi yang semarak, dan pantai-pantai liar, Latvia menjadi destinasi ideal bagi mereka yang mencari wisata yang menghargai manusia dan lingkungannya.
Hutan, danau, dan bangau: suaka alam
Di negara Baltik ini, alam membentang sejauh mata memandang. Hampir setengah wilayahnya ditutupi hutan, yang menutupi antara 53% dan 54,9% wilayahnya menurut berbagai sumber resmi (termasuk Eurostat dan Bank Dunia), angka ini adalah salah satu yang tertinggi di Eropa, dibandingkan dengan tingkat penghijauan Prancis sebesar 32%.
Hutan-hutan itu hingga kini masih menjadi tempat perlindungan bagi lynx, serigala, dan beruang coklat. Sungai berkelok-kelok di antara pohon birch, danau berkilauan di bawah langit utara, dan bangau putih yang jumlahnya rata-rata enam kali lebih banyak daripada di Eropa Barat. Di Latvia, satwa liar tidak pernah jauh, yang datang sendiri ke dalam kehidupan sehari-hari, dan memandu langkah para pelancong yang ingin tahu.

Di Taman Nasional Gauja, cahaya menembus pepohonan pinus, menyingkap palet hijau Latvia yang tak terbatas. Jalur-jalurnya mengundang kontemplasi, sebuah pertemuan dengan keanekaragaman hayati langka, yang dilindungi kebijakan lingkungan yang inovatif.
Sejak 1991, Latvia telah mengabadikan konservasi alam dalam Konstitusinya, dengan memperbanyak cagar alam dan situs-situs Natura 2000. Konstitusi Latvia melindungi hak untuk hidup di lingkungan yang baik dan mewajibkan Negara untuk melestarikan dan memperbaiki lingkungan. Tinggal atau sekadar mendaki di sini berarti terhubung kembali dengan ritme kehidupan!
Komitmen kolektif
Latvia tidak hanya melindungi bentang alamnya: negara ini juga menciptakan cara-cara baru untuk menyambut wisatawan setiap hari. Pertanian organik jumlah lahannya telah lebih dari 200.000 hektar, akomodasi ramah lingkungan semakin menjamur, dan transportasi umum menjadi semakin ramah lingkungan: Riga secara khusus berada di garis depan teknologi transportasi bersih di Eropa Timur.
Kota ini memiliki jaringan transportasi umum yang mencakup trem modern, bus hidrogen, dan bus listrik berbahan bakar sel hidrogen, yang secara bertahap menggantikan kendaraan yang menggunakan bahan bakar fosil.
Inisiatif lokal pun berlimpah. Pemandu alam menawarkan pendakian di taman nasional seperti Gauja dan Kemeri, tempat mereka berbagi keahlian tentang flora, fauna, dan tradisi lokal, sekaligus meningkatkan kesadaran tentang pelestarian ekosistem.
Para pengrajin Latvia membuka bengkel mereka di desa-desa untuk memamerkan keterampilan leluhur, seperti pembuatan keranjang, tembikar, atau pembuatan mahkota bunga yang digunakan selama festival tradisional, yang memungkinkan pengunjung merasakan langsung budaya lokal tanpa merusaknya.
Akhirnya, banyak produsen organik menyambut wisatawan ke pertanian mereka untuk mencicipi keju, madu, atau roti hitam, dan menjelaskan komitmen mereka terhadap pertanian ramah lingkungan, yang dengan demikian berkontribusi pada vitalitas pedesaan Latvia dan transmisi nilai-nilai pedesaan. Jauh dari keramaian, wisatawan diajak untuk bersantai dan membenamkan diri dalam kehidupan desa.
Antara Tradisi dan Modernitas
Meskipun alam Latvia yang masih asli memikat, ia juga mempesona dengan kemampuannya untuk menggabungkan tradisi dan modernitas. Negara ini, yang memilih presiden Hijau pada tahun 2015, memantapkan dirinya di panggung Eropa sebagai juara pariwisata berkelanjutan. Tantangan tetap ada—pengelolaan limbah, tekanan pada hutan—tetapi keinginan untuk melestarikan apa yang paling penting tetap ada.
Di pedesaan, festival leluhur menandai tahun dan merayakan hubungan yang mendalam antara penduduk dan alam. Dari titik balik matahari musim panas dengan Jāņi dan Līgo, perayaan titik balik matahari musim panas tradisional di Latvia yang dirayakan pada tanggal 23 dan 24 Juni yang diiringi lagu, tarian, dan api unggun menghormati cahaya dan kesuburan, hingga Miķeļi dan Mārtiņdiena, yang menandai akhir panen dan kedatangan musim dingin, setiap musim diselingi ritual kolektif dan tradisi pedesaan. Perayaan-perayaan ini, yang meriah dan bersama, melestarikan identitas Latvia yang berakar pada penghormatan terhadap siklus musim dan ritual pertanian kuno.
Para pelancong yang menjelajah ke luar jalur akan menemukan keramahtamahan yang tulus, hubungan dengan waktu dan ruang yang mengundang refleksi. Di sini, pariwisata bukan sekadar industri, tetapi juga rasa hormat dan berbagi.
redaksi@jurnalbisnis.com
